BKKBN

BKKBN Berbagi Pengalaman dan Strategi dalam The First Demographic Summit in Ghana 2021

11 May 2021 | Siaran Pers|

suhu

Jakarta – Indonesia melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencanaa Nasional (BKKBN) yang diwakili oleh Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN, Prof. Rizal Damanik, PhD., menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan The First Demographic Summit in Ghana 2021 yang diselenggarakan oleh National Population Council of Ghana, The John Agyekum Kufuor Foundation, United Nations Fund for Population Agency, and Planned Parenthood Association of Ghana.

Dalam pemaparannya Prof Rizal Damanik, PhD., menyampaikan bahwa ada tiga faktor yang berkontribusi dalam suksesnya program Keluarga Berencana di Indonesia yaitu komitmen politik yang kuat dari seluruh pihak terkait, sosialisasi dan edukasi yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan serta pelibatan tokoh agama dalam berbagai aktivitasnya. Tentunya hal ini menjadi salah satu penyebab turunya Tingkat Kelahiran Total (Total Fertility Rate) yang dialami Indonesia sejak tahun 1967 hingga 2017, dimana terjadi penurunan angka dari 5,6 menjadi 2,4.”

“Keterlibatan dan dukungan dari organisasi keagamaan dan tokoh agama memiliki peranan yang penting dalam keberhasilan program Keluarga Berencana di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar serta terdiri dari beragam suku bangsa, agama, dan budaya. Banyak organisasi keagamaan di Indonesia yang memiliki jutaan pengikut hingga tingkat akar rumput (grass root) selain itu mereka juga memiliki fasilitas pelayanan yang lengkap seperti institusi pendidikan dan rumah sakit” ungkap Prof Rizal Damanik, PhD., dalam paparannya yang berjudul Strategies, Approaches, Partnership with Faith Based Organization / Muslim Religious Leader in Family Planning Programme in Indonesia.

Kegiatan The First Demographic Summit in Ghana yang mengangkat tema Ghanas’s Challenge of the Demographic Bulge 2030 and Beyond pada tanggal 6-7 Mei 2021, merupakan sebuah forum yang diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) untuk saling berbagi pengalaman serta mendiskusikan permasalahan kependudukan sebagai sebuah tantangan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, tingkat ekonomi, serta keamanan khususnya di era Pandemi Covid-19 saat ini.

Selain Indonesia, adapun negara yang turut berpartisipasi dalam berbagi pengalaman yakni Negara Rwanda yang mengangkat tema The Role of Political Leadership in Effective Population Management, serta Negara Senegal yang mempresentasikan The Role of Religious Ledership in Repositioning Family Planning and Population in National Development. Kegiatan ini dimulai pada pukul 10.00 pagi Waktu Ghana atau pukul 07.00 malam Waktu Indonesia.


Forum The First Demographic Summit in Ghana 2021 ini diikuti oleh berbagai pihak diantaranya pemerintah, mitra kerja, tokoh agama, tokoh adat, dewan perwakilan rakyat, badan keamanan, lembaga swadaya masyarakat, tenaga pendidik, dan pihak media, membahas strategi kolaborasi antara pemerintah dan tokoh agama dalam program Keluarga Berencana pada aspek kependudukan. Menurut data survey kelahiran dan kesehatan Negara Ghana (2017) sekitar 49% kelahiran yang terjadi di Ghana termasuk dalam kelompok kelahiran beresiko tinggi.

Kondisi Pandemi Covid-19 yang terjadi diseluruh dunia memberikan dampak yang signifikan bagi permasalahan kependudukan. Perlunya peningkatan akses layanan dan pendidikan terkait keluarga berencana untuk mengurangi permasalahan kehamilan beresiko tinggi. Penguatan jejaring kemitraan dengan tokoh agama dalam program Keluarga Berencana dapat menjadi salah satu strategi dalam mengatasi permasalahan kependudukan di Ghana dan Negara Sub Sahara Afrika. Hal ini dikarenakan isu kependudukan memberikan dampak bagi isu lainnya seperti ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan budaya. Pembangunan kependudukan yang terencana dengan baik dapat membantu penguatan pembangunan bagi generasi masa depan.


BKKBN