BKKBN

BKKBN dan Danone Indonesia Kerjasama Percepatan Penurunan Stunting

18 May 2021 | Siaran Pers|

suhu

Jakarta - Mengawali kegiatannya pasca Idul Fitri Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) melakukan audiensi secara virtual dengan PT. Danone Indonesia, Senin (17/05/2021). Hadir dalam kesempatan tersebut VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto beserta jajaran diantaranya Rahmat Hidayat, dr.Sarah Angelique, Dwi Aryanto, Rizki Pohan, dan dr. Ray Basrowi.

“Saya ucapkan terimakasih atas kepedulian Danone yang telah diberikan selama ini khususnya terkait stunting. Seperti kita ketahui bahwa masalah kesehatan sampai saat ini masih menjadi masalah yang dominan dihadapi Indonesia tentunya pemerintah tidak bisa sendiri menghadapinya dan memerlukan dukungan berbagai pihak,” ungkap Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).

Dokter Hasto menyampaikan bahwa, penurunan prevelansi stunting merupakan pilar utama bagi pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan, oleh karena itu, misi ini perlu melibatkan pihak-pihak di luar pemerintah. BKKBN mewujudkan kemitraan dengan sebanyak-banyaknya pihak melalui wadah 1000 Mitra Untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Hadir dalam kesempatan tersebut dari BKKBN Deputi Bid. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, dr. Eni Gustina, MPH; Deputi Bid. Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan, Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD; Plt. Deputi Bid Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si serta Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan BKKBN.

Vera Galuh Sugijanto VP General Secretary Danone Indonesia menjelaskan, “Danone sebagai perusahan global, selain agenda bisnis terkait ekonomi juga memiliki tujuan untuk kesehatan yakni percepatan pencapaian SDGs. Sudah sejak tahun 2017 kita telah melakukan kolaborasi dengan lintas sektor seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Desa dan Pemerintah daerah seperti Jawa Barat,” jelas Galuh Sugijanto.

Menurut Galuh Sugijanto terkait pencegahan stunting Danone Indonesia telah berkontribusi melalui beberapa program seperti, Aksi cegah stunting; isi piringku (edukasi gizi seimbang dan parenting); WASH (Water Acces Sanitation Hygiene); Gesid (generasi Sehat Indonesia)..

Akses gizi khusus merupakan aksi cegah stunting melalui penguatan sistem rujukan berjenjang di posyandu, puskesmas dan RS untuk sedini mungkin dapat melakukan screening dan tatalaksana yang tepat pada anak dengan kondisi yang berkontribusi besar terhadap angka stunting yaitu faltering growth, gizi kurang dan buruk, pelatihan kapasitas tenaga kesehatan, akses terhadap pangan olahan, edukasi dan sanitasi

“Saya berharap dengan adanya tantangan pandemi ini kita bisa melakukan program-program untuk masyarakat melalui kolaborasi dengan banyak pihak khususnya untuk menangani stunting, bisa lebih bersinergi dengan BKKBN untuk pencegahan stunting untuk menuju Indonesia sehat, merealisasikan kerjasama yang bisa diperkuat dengan nota kesepahaman,” tambah Galuh Sugijanto.

Terkait rencana kerjasama dengan Danone Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menyampaikan dua hal yang diharapkan bisa dilakukan. “Kalau dimungkinkan Danone dan BKKBN bisa mengambil by name by address baduta (anak usia bawah dua tahun) yang stunting untuk menjadi ibu asuh atau bapak asuh, karena baduta masih bisa diberikan intervensi terkait kondisinya, Kemudian kerjasama yang lain adalah melalui kampanye bersama pencegahan stunting seperti kampanye terkait pola perubahan perilaku seperti pola makan sehat,” harap Dokter Hasto.

Menindaklanjuti audiensi BKKBN dan Danone Indonesia akan segera dilakukan pertemuan teknis untuk menyusun nota kesepahaman bersama sehingga bisa mewujudkan kerjasama melalui berbagai program untuk mendukung percepatan penurunan prevalensi stunting, yang bisa terlaksana hingga ke daerah. (Humas/TSR).

BKKBN