BKKBN

BKKBN Gelar Uji Publik Kalender Pengasuhan Seribu HPK

7 November 2022 | Siaran Pers|

suhu

JAKARTA — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama mitra kerja menggelar acara Uji Publik Kalender Pengasuhan Seribu Hari Pertama Kehidupan (Seribu HPK) Untuk Mendukung Percepatan Penurunan Stunting, Jumat (04/11/2022).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti, S.E, M.T yang diwakilkan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak (BKKBN) dr. Irma Ardiana, MAPS,  Pokja Penurunan Angka Kematian Ibu, Anak, dan Stunting POGI dr. Detty Siti N, Phd, SpOG (K) dan Psikolog Pengurus Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Dr. Dian N S. M.Psi.

Dalam sambutannya Dokter Irma mengatakan, kalender pengasuhan merupakan media yang diciptakan dan berfungsi untuk membantu kader, ibu hamil, dan orangtua yang mempunyai anak di bawah usia dua tahun dalam memantau tumbuh kembang mengasuh anak secara positif baik dalam kandungan maupun setelah lahir.


BKKBN terus berupaya mendorong adanya inovasi dalam pencegahan stunting berbasis keluarga dengan sasaran utamanya ibu hamil, ibu menyusui, baduta, remaja, atau catin. Program Bangga Kencana melalui kegiatan bina keluarga balita dan anak sangat strategis untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan orangtua dan keluarga lainnya yang memiliki balita dalam membina tumbuh kembang balita,” kata Dokter Irma.

Dia pun berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan kontribusi bagi penurunan prevalensi stunting di Indonesia, khususnya pada pilar kedua yaitu perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.

Kiranya informasi yang terdapat dalam kalender pengasuhan 1000 HPK dapat diterapkan dan dapat di pahami untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak,” ujarnya.

Sementara itu Dokter Detty menyebut, dengan adanya kalender pengasuhan Seribu HPK dan kalender kehamilan maupun kalender kesehatan ibu dan anak harus saling menguatkan dan isinya harus dicermati dengan baik agar tidak bertentangan.

Hal tersebut menurutnya bertujuan sebagai alat bantu pengingat ibu untuk terus memperbaharui kegiatan setiap harinya. Jika dua buku tersebut tidak pas atau tidak sama isinya tentu akan membuat para ibu bingung sehingga tujuan buku terrsebut tidak tercapai.


Sementara itu Pengurus Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Dr. Dian N S. M.Psi, Psikolog menambahkan, hal-hal yang berkaitan dengan kondisi psikologis, karena bagaimanapun juga dalam keadaan kehamilan bahkan sampai persalinan dan pengasuhan 0-24 bulan itu sesuatu yang juga nuansa psikologisnya akan cukup. 
 
Dia pun menyarankan, dengan memberikan konseling kepada ibu hamil atau pada ibu yang sedang memiliki bayi di usia 1-2 tahun yang memiliki hambatan atau kendala dalam proses pengasuhan atau selama masa kehamilan untuk dilakukan pendampingan secara psikologis karena belajar menjadi orangtua itu perlu didampingi oleh tenaga psikologi.

Bahwa jika memiliki hambatan psikologi atau ada sesuatu rasa yang tidak nyaman bisa mendapatkan layanan terkait kondisi psikologi tersebut,“ ucapnya. n

Penulis: Tri Wulandari 
Editor: FBA
Tanggal Rilis: Sabtu, 5 November 2022

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1 
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
BKKBN