BKKBN

Bupati Kendal Serius Turunkan Angka Stunting Secara Konvergensi

11 May 2021 | Berita|

suhu

Kendal - Secara nasional ada perhatian khusus dari presiden, untuk bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menjadi kunci untuk Indonesia Emas 2045. Demikian dikatakan Kepala BKKBN DR. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) pada seminar bertema Peran OPD dan Ormas dalam Percepatan Penurunan Stunting Secara Konvergensi di Kabupaten Kendal, Jumat (7/5) lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Kepala BKKBN memuji keseriusan Kendal dalam mencegah stunting. Menurutnya peran Bupati dan Ketua TP PKK sangatlah besar.

"Jadi praktek-praktek baik yang dilakukan masyarakat di kendal menurut saya perlu dieksplor. Yang kedua, komitmen Ibu Bupati sangat tinggi untuk bagaimana menggerakkan masyarakat mencegah stunting", kata Kepala BKKBN sekaligus menanggapi peran Ketua TP PKK Caca Frederica sebagai Duta Stunting.

BKKBN memiliki metode tersendiri dalam berupaya menurunkan angka stunting. Yaitu dengan pendampingan keluarga.
"Strategi kami memang untuk pendamping keluarga, jadi dalam waktu dekat BKKBN akan membentuk pendamping keluarga yang terdiri dari 3 unsur, kader, bidan dan PKK. Sehingga keluarga yang punya baduta dan yang hamil harus didampingi. Jadi (pendamping keluarga ini-red) proaktif, bukan menunggu dia berobat. Lha wong pertanian saja ada yang menyuluh ke rumah-rumah", ungkap Kepala BKKBN.

Dokter Hasto juga menyampaikan bahwa banyak masyarakat tidak memperhatikan pre konsepsi namun justru pre wedding. Puluhan juta bisa dihabiskan utk prewedding, padahal mempersiapkan prakonsepsi sangat murah, yakni hanya sekitar 20 ribu saja.

Dokter Hasto menekankan bahwa kualitas sel telur sangat menentukan masa depan. Dikatakan bahwa butuh 90 hari agar telur tersebut bagus. “Jadi seorang ibu yang saat ini hamil anak perempuan sudah menentukan nasib cucu nya kelak”, kata Dokter Hasto.
Kualitas telur ini ternyata menentukan tiga generasi. Untuk itu 30 hari sebelumnya harus dicek HB nya. Jika rendah maka wajib mengkonsumsi vitamin. Sedangkan kualitas sperma dipersiapkan 75 hari bulan madu dengan pola hidup yang sehat serta menghindari rokok.

Bupati Kendal Dico M Ganinduto membeberkan suatu program konvergen di mana seluruh OPD akan digandeng untuk menurunkan stunting.
"Programnya kan ada beberapa, nah kita akan support juga dengan perbup, juga dengan SK Bup utk seluruh OPD yg ada di kendal ini berkolaborasi untuk memastikan penurunan angka stunting. Jadi nanti kita akan kolaborasi dgn BKKBN tentunya, membangun komunikasi terus untuk memastikan pilot project ini dapat berjalan dengan lancar.

Pihaknya pun telah merancang sebuah pendekatan yang disebutnya Door to Door, untuk mengatasi kendala informasi.
"Kendalanya kurangnya informasi dan ketidakpedulian masyarakat terhadap stunting. Ini yang sangat penting, yang kita temukan di lapangan banyak sekali masyarakat yang belum memahami. Jadi memang perlu banyaknya sosialisasi dan memberikan contoh pada masyarakat, dan kita akan coba rubah. Jadi programnya ini bukan menunggu anak ke posyandu tapi kita lakukan door to door pada masyarakat untuk memastikan kita mendapatkan angka stunting yang tepat dan kita bisa memberikan edukasi pada masyarakat untuk memastikan generasi berikutnya tidak ada stunting lagi di Kendal". pungkasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP PKK Caca Frederica dan Founder 1000 Days Fun Zack Peterson, Wakil Bupati H. Windu Suko Basuki, S.H. serta OPD terkait di Kendal. (T2S).

BKKBN