BKKBN

Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui IVA Test Sekaligus Pasang IUD Serentak di Seluruh Indonesia

22 April 2021 | Siaran Pers|

suhu

Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jakarta/21/04/2021 – Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2021, Badan Amil Zakat Nasional RI (Baznas RI) bekerjasama dengan BKKBN dan didukung oleh Kementerian Kesehatan RI mengadakan “Pelayanan KB dan IVA Test Serentak Se-Indonesia” melalui Zoom meeting yang disiarkan langsung di Youtube Baznas RI. Hal ini dilakukan dengan melihat fakta bahwa _Age-standardize (World) Incidence and Mortality Rates, Top Ten Cancers_ di Indonesia berdasarkan data dari Globocan 2020, _incindences_ penyakit kanker serviks atau kanker leher rahim menempati peringkat kedua setelah kanker payudara yaitu sebesar 24,4 per 100 ribu penduduk. Sedangkan angka kematian atau mortalitas akibat kanker serviks adalah sebesar 14,4 per 100 ribu penduduk..

“Di beberapa negara kanker mulut rahim tidak menduduki rangking karena bisa dicegah. Sayangnya di kita belum melakukan pencegahan denan baik sehingga pas ketemu sudah dalam tingkatan yang lanjut. Sehingga biaya jadi mahal, karena kalau masih awal belum mengakar kemana-mana tetapi kalau sudah menyebar kemudian akan lebih berat,” jelas Kepala BKKBN Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dalam acara tersebut.

Menurut Hasto pendeteksian dini kanker leher rahim dapat dilakukan dengan sangat mudah karena letak leher rahin yang bisa langsung terlihat tidak seperti kanker indung telur yang terkenal dengan _silent killer_ karena letaknya di dalam berbeda dengan leher rahim. Deteksi dini kanker leher rahim bisa dilakukan bersamaan ketika seorang perempuan memasang alat kontrasepsi IUD karena ketika vagina dibuka saat tenaga kesehatan memasukkan alat kontrasepsi bisa juga sekaligus memeriksa leher rahimnya dengan tes papsmear atau test IVA tersebut.

Oleh karena itu Hasto sangat menyambut baik program Baznas RI untuk mengajak BKKBN bekerjasama dalam acara “Pelayanan KB dan IVA Test Serentak Se-Indonesia” yang diadakan pada 21 April 2021 di DI Yogyakarta. Dengan terselenggaranya acara ini tidak hanya bisa mencapai target pencapaian pemakaian alat kontrasepsi tetapi juga capaian program Kementerian Kesehatan akan _case finding_ deteksi dini kanker leher rahim atau kanker serviks. Apalabila hal ini dilakukan secara berkala dan dapat dideteksi sejak dini maka proyeksi Hasto kemungkinan kanker serviks tidak akan lagi menjadi kanker penyebab kematian kedua setelah kanker payudara di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes memaparkan, “Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes dilakukan dengan pertama promosi kesehatan bagaimana kita memberikan informasi komunikasi dan edukasi kepada masyarakat bagaimana mereka bisa mengupayakan untuk menghindari faktor resiko atau bagi yang sudah menyandang penyakit ini bisa mengendalikan dengan pengobatan yang teratur dan tepat. Kemudian _screening_ atau deteksi dini karena banyak dari kita tidak punya tanda, tidak punya gejala tapi tiba-tiba kita sakit karena kita tidak pernah melakukan pengecekan secara berkala. Ini budaya pengecekan berkala kesadaran yang harus kita tumbuhkan di masyarakat. Meskipun tidak punya tanda dan gejala tetapi tetap _screening_ berkala ini sangat penting untuk mencegah kanker payudara dan kanker rahim ini. Yang ketiga adalah pilar perlindungan khusus yaitu pemberian vaksinasi kepada anak perempuan usia 9 sd 11 tahun yang belum terpapar HPV. Terakhir pilar penanganan kasus sebagai pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar.”

Ketua Baznas RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA menganggap kerjasama Baznas dan BKKBN ini akan terus berlangsung simultan dan berkelanjutan. “Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Baznas selama ini mencoba untuk menjadi buffer menjadi penyangga pemerintah dalam rangka terutama sekali SDGs adapun dalam program pengentasan kemiskinan. Dan ini sangat tepat sekali bersesuaian dengan yang dilakukan BKKBN. Terutama dalam konteks ibu2 rumah tangga. Dalam konteks keperempuanan dalam hal ini rumah sehat Baznas juga telah sering melakukan sosialisasi dan pengabdian kepada masyarakat dedikasinya terutama untuk memberikan bantuan kepada ibu-ibu rumah tangga terutama yang membutuhkan. Artinya yang dilakukan Baznas dan BKKBN bersesuaian sehingga kerjasama ini kami harapkan bisa terus dilanjutkan tidak hanya di daerah Bantul tetapi juga di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Pelayanan KB dan Test IVA dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada 21 April 2021 seperti di Papua, Aceh, Jawa Timur, dan di semua Rumah Sehat Baznas RI di seluruh Indonesia untuk menyehatkan ibu-ibu di seluruh Indonesia dalam rangka Hari Kartini Tahun 2021. (RF)

Jakarta, 21 April 2021
Biro Umum dan Humas
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

BKKBN