BKKBN

Dunia Hadapi Aging Population, BKKBN Siapkan SDM untuk Bonus Demografi

14 October 2022 | Siaran Pers|

suhu

JAKARTA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah penduduk lanjut usia (Lansia) usia 60 tahun ke atas di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 29,3 juta atau 10,8%. Jumlah tersebut diproyeksikan akan naik signifikan menjadi 1,5 miliar pada tahun 2050. 

Sementara itu, angka harapan hidup lansia pada usia 60 tahun adalah 17,9 tahun, dengan usia harapan hidup sehat selama 13,4 tahun berdasarkan data WHO pada 2019 dan UN Population Division pada 2022. Fenomena penuaan penduduk atay ageing population  ini bisa dimanfaatkan sebagai bonus demografi kedua bagi dunia.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. dr. (H.C) Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) saat membuka Webinar Resilience of Older Persons In A Changing World dan Launching Buku Ajar Gerontologi dalam rangka Hari Lanjut Usia Internasional 2022 yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis, 13 Oktober 2022.


Kita sedang menghadapi Aging Population, kemudian kita juga menghadapi permasalahan kemiskinan ekstrim. BKKBN harus peran penuh dalam data keluarga untuk memecahkan kemiskinan ekstrim, dan salah satu sumber kemiskinan ekstrim sebetulnya juga lansia karena banyak single parents,” kata Dokter Hasto.

Dokter Hasto menjelaskan, selama 50 tahun terakhir persentase penduduk lanjut usia di Indonesia meningkat dari 4,5 persen pada tahun 1971 menjadi 10,8 persen pada tahun 2022. Angka tersebut diproyeksi akan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 19,9 persen pada tahun 2045 berdasarkan data BPS tahun 2021.

Dokter Hasto menjelaskan, berdasarkan Peraturan Presiden No.88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, BKKBN wajib mewujudkan lansia yang mandiri, sejahtera, dan bermartabat. Oleh karena itu intervensi kelompok bina keluarga lansia dengan sekolah lansia menjadi hal yang sangat penting. 



"Dalam rangka pengembangan materi kelanjutusiaan terutama mengenai Gerontologi yang digunakan sebagai rujukan universitas ramah lansia, maka melalui kerjasama BKKBN dengan URINDO melaunching Buku Ajar Gerontologi, yang tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan dosen dan mahasiswa, akan tetapi dapat menjadi sumber pengetahuan dan rujukan dalam mempersiapkan generasi milenial dan generasi Z dalam menghadapi kenaikan jumlah penduduk lanjut usia kedepan,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Respati Indonesia (URINDO) Prof. Dr. Tri Budi W. Rahardjo, drg., MS mengatakan, Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari aspek penuaan serta dampaknya dari segi fisik, mental, sosial dan kaitannya dengan teknologi.


Adapun tujuan penyusunan buku ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang Gerontologi dalam pembelajaran di perguruan tinggi dan Institusi pendidikan maupun Institusi lain yang terkait sebagai acuan dan rujukan untuk pembelajaran pelatihan dan pelayanan,” ujarnya.

Penulis: TWD
Editor: ADA
Tanggal Rilis: Jumat, 14 Oktober 2022

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1 
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
BKKBN