BKKBN

Duta Genre Sosial Media Inspirator 2022, Antara Teknik Mesin dan Konseling

6 September 2022 | Siaran Pers|

suhu


APAKAH hubungan antara teknik mesin dengan konseling pribadi? 
Bagi sebagian orang, mungkin ada yang berpendapat tidak ada hubungan karena konseling dengan teknik mesin adalah dua hal yang berbeda.

Namun, kedua hal yang berbeda tersebut saat ini justru dilakoni Gavra Arkananta Brian Simanjuntak.  Pemenang Duta Genre 2022 kategori Sosial Media Inspirator untuk putra, telah melakukan kegiatan konseling sejak dirinya bersekolah di SMA Negeri 70 Bulungan, Jakarta Selatan. 

Konseling antar teman sebaya itulah yang mengantarkan Gavra mewakili DKI Jakarta sebagai Duta Generasi Berencana (Genre) dalam malam puncak Apresiasi Duta Genre dan Jambore Ajang Kreatifitas Remaja tingkat nasional 2022 yang digelar di Ballroom The Rich Hotel Yogyakarta, akhir Agustus lalu.

Gavra lahir di Malang, Jawa Timur, pada 23 Oktober 2001. Ayahnya Batak, dan ibunya Jawa. Anak kedua dari tiga bersaudara ini, kini tengah menjalani kuliah semester 9 di Universitas Pertamina di Jakarta. Jurusannya Teknik Mesin.

Di SMA Negeri 70 Bulungan, kental sekali dengan masalah-masalah sosial. Di sekolah ini saya sering sekali menerima curhat dari teman-teman sebaya,” kata Gavra saat membuka percakapan di Media Center Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) di Jakarta, Jumat (02/09/2022).

Menurut Gavra, teman-teman sekelasnya di SMA itu sering berbicara dan berdiskusi tentang setiap masalah yang dihadapi. Kebanyakan adalah remaja lelaki. “Sebab, ada aturan tak tertulis di kalangan remaja bahwa lelaki itu tidak boleh menangis. Harus tetap maskulin, meskipun tengah menghadapi persoalan-persoalan yang sulit,” ujar Gavra yang merupakan satu dari 20 Healt Heroes Facilitator di Indonesia ini.

Sejak itu, Gavra mengembangkan kemampuannya untuk melakukan konseling dengan teman-teman sebaya dan berlanjut hingga saat ini.


Saya dengarkan setiap omongan dan curahan hati dari teman-teman. Saya hanya dengarkan apa masalah teman-teman. Karena teman remaja yang punya masalah itu ingin melampiaskan perasaan dengan berbicara. Mereka yang memiliki masalah itu hanya ingin didengar. Dan saya menjadi pendengar yang baik,” kata Gavra.

Menurut Gavra, dirinya menjadi pendengar yang baik bagi setiap teman-temannya yang curhat soal masalah apa pun. “Bukan solusi melainkan hanya perlu ingin didengar. Konselor sebaya tidak boleh beri saran secara langsung, kecuali kalau ditanyakan solusinya,” jelas Gavra.

Karena itu, Gavra memutuskan untuk bergabung dengan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) yang merupakan program Generasi Berencana (Genre) yang digagas dan dijalankan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

PIK-R melakukan pendekatan dari, oleh, dan untuk remaja sesuai kecenderungan remaja yang lebih menyukai bercerita tentang permasalahannya dengan teman sebaya.

Di PIK-R ini Gavra mendapatkan materi mengenai kesehatan reproduksi remaja, life skill, penyiapan kehidupan berkeluarga, serta kependudukan dan pembangunan keluarga.

PIK-R mengajarkan remaja untuk menjauhi pernikahan dini, menjauhi seks pranikah, serta tidak menggunakan narkotika dan zat-zat adiktif berbahaya. Dengan demikian, para remaja ini akan menjadi tangguh dan dapat berkonribusi dalam pembangunan serta berguna bagi bangsa dan negara.

Gavra mengatakan jika ada teman sebaya yang memiliki masalah yang berat dan bahkan sampai pada putus harapan, pertama yang ia lakukan adalah mendengar setelah itu diajak konseling ke rujukan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak). 

Jadi dengan menjadi pendengar yang baik, kita mengarahkan teman sebaya kita it kea rah yang lebih baik. Jangan merokok, jangan minuman keras, jangan menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang karena justru akan merusak diri sendiri dan merusak masa depan,” ujar Gavra.

Gavra yang memiliki hobi bela diri tinju ini mengatakan setelah terpilih jadi Duta Genre, kini lebih banyak lagi yang curhat dan konseling. “Sekarang kebanyakan lewat media sosial. Melalui chatt dan voice note,” jelas Gavra yang juga ketua dari perkumpulan bela diri tinju di kampusnya.

Olah raga bela diri tinju sendiri merupakan pilihan Gatra bukan untuk menyakiti orang lain namun untuk membela baik diri sendiri maupun jika ada temannya yang lemah dan diintimidasi atau di bully oleh teman yang lebih besar. 

Waktu masuk kuliah, badan saya kecil. Berat saya hanya 43 kilogram. Makanya saya pilih boxing untuk membela diri atau membela teman. Karena saya itu puas kalau diri saya bisa berbagi dan bermanfaat bagi orang lain,” jelas Gavra yang saat ini tengah menyelesaikan tugas akhir di kampusnya dengan tema Perawatan Pipa Minyak di Laut (pipeline fixed for service).

Pemilihan Duta Genre Indonesia merupakan agenda tahunan yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bertujuan untuk menjadikan role model bagi anak-anak muda yang kreatif, inovatif, dan punya pemikiran-pemikiran yang maju guna menyiapkan masa depan. n (KIS)


Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1 
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
BKKBN