BKKBN

Gunankan USG Portable di Desa-desa, Bahagiakan Ibu Hamil, Hingga Cegah Stunting dan Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

25 June 2021 | Siaran Pers|

suhu

Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jakarta (24/06/2021) – Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) sangat mengapresiasi langkah-langkah upaya Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat untuk ikut mencegah stunting dan patut dicontoh oleh para Bupati lainnya. Hal ini dikatakan oleh Hasto pada saat Launching Pelayanan KB Sejuta Akseptor KB di Kabupaten Kubu Raya dalam rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-28 Tahun 2021 melalui virtual meeting Zoom pada Kamis (24/06). Pemerintah Kabupaten Kubu Raya membuat inovasi program Salju Terpadu dan aplikasi SiBunda dan juga membeli _usg portable_ yang bisa digunakan untuk memantau kesehatan ibu hamil pada desa-desa di Kubu Raya secara langsung dengan mendatangi para ibu hamil tersebut. Hasil dari penerapan program-program tersebut sangat terlihat dari adanya penurunan data stunting di Kabupaten Kubu Raya. Pada tahun 2020 kemarin angka stunting di Kabupaten Kubu Raya sebesar 23,60%, namun setelah program tersebut diterapkan telah menurunkan sampai 9,20% dan hasilnya kini angka stunting di Kubu Raya sebesar 13,40%.


“Bagus sekali ini Pak Bupati dan saya apresiasi dan terimakasih inilah gerakan yang bisa menurunkan stunting juga sekaligus menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi ini otomatis,” ujar Hasto. Menurutnya, model yang sudah dilakukan di Kabupaten Kubu Raya itu menjadi model yang sangat menarik dan setuju dengan Bupati Kubu Raya bahwa ibu hamil harus dibahagiakan. Karena walaupun hanya dengan mendengar detak janin melalui usg seorang ibu akan senang terlebih ibu-ibu di perkampungan yang tidak pernah membayangkan akan bisa menjangkau usg tersebut.

Program ini disebutkan merupakan program yang melibatkan banyak pihak yaitu Dinas Kesehatan, DP3KB, OPD dan beserta desa-desa di Kabupaten Kubu Raya. Dengan program ini deteksi resiko kehamilan dan stunting bisa dilakukan lebih cepat pada usia kandungan 4 atau 5 bulan sehingga pemerintah bisa memberikan intervensi dalam penanganannya seperti memberikan asupan tambahan makanan bergizi bagi ibu hamil. Dan bagi kehamilan yang beresiko bisa ditangani lebih lanjut seperti memberikan akses untuk menjangkau ke rumah sakit apabila diperlukan operasi dan langkah lainnya seperti penyiapan BPJS, angkutan, dan sebagainya. Di tahun 2021 ini ditargetkan sebanyak 60 desa di Kubu Raya akan mempunyai usg portable ini.


Selain itu Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, SH juga memaparkan bahwa Pendataan Keluarga Tahun 2021 di Kubu Raya telah mencapai 87% dan juga sedang menyiapkan sistem data dan informasi berbasis geospasial. “Kami sedang menyusun sistem data dan informasi data berbasis geospasial yang ini nanti juga akan memudahkan sehingga semua data yang ada akan kita juga jadikan data setiap rumah tangga. Terkait dengan semua tematik termasuk tematik tentang akseptor ini yang mana juga tentu juga terkait data hari ini baik itu menyangkut kesehatan ibu dan anak mapupun juga terkait dengan langkah-langkah untuk mempercepat sejuta akseptor ini. untuk itulah terkait hari ini kami juga optimis bahwa langkah-langkah dengan sistem data ini akan lebih terukur ke depan sehingga untuk layanan KB bagi wanita ini tentu mudah-mudahan akan menjadi langkah yang sifatnya sesuai data yang nanti akan memudahkan kita untuk melihat sasaran sehingga ketika nanti yang usia yang beresiko tentu juga ada kluster yang juga kita by name by address by coordinate kita juga byinfografisnya akan memudahkan persebaran. Dan dari BKKBN maupun pemerintah Kubu Raya bersama dengan kader KB dan Penyuluh yang tentu ini juga akan memudahkan desa-desa semuanya bagi kita untuk menjaring karena sasarannya sudah dilihat klaster yang sudah bisa untuk memperkuat advokasinya kepada mereka,” imbuhnya.

Hasto juga mendukung pelayanan KB di Kabupaten Kubu Raya dan menyarankan Bupati Kubu Raya untuk melibatkan kemitraan dengan TNI di dalam program-program Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. “Kita punya IUD dan implan banyak, Rumkit Kartika Husada mau minta berapa kita kasih mau minta berapapun kami siapkan. Dalam arti kita punya IUD banyak implan banyak. TNI mau kasih ke Dandim, rumkit kita kasih. Kemudian anggaran dulu kita taruh di TNI tingkat Provinsi sekarang saya taruh di tempatnya pak Bupati di OPDKB-nya untuk anggaran untuk menggerakkan melalui BOKB,” jelas Hasto.

Sedangkan Kepala DP3KB Kabupaten Kubu Raya Dyah Tut Wuri Handayani mengatakan bahwa hingga 24 Juni 2021 yang mendaftar untuk tubektomi dalam rangka Sejuta Akseptor KB kali ini adalah sebanyak 50 orang. Kegiatan Pelayanan KB Sejuta Akseptor KB di Kabupaten Kubu Raya dalam rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-28 Tahun 2021 dihadiri juga oleh Kepala Rumah Sakit Kartika Husada Kolonel Ckm dr. Agus Hari Wahono, Sp.An. M.Kes, Dandim 1207/BS Kolonel Inf Jajang Kurniawan, dan Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat Tenny Calvenny Soriton. (Humas/RF).

BKKBN