BKKBN

Ikatan Istri Dokter Indonesia Kawal Pencegahan Stunting

18 October 2022 | Siaran Pers|

suhu


YOGYAKARTA -- Organisasi Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) menyatakan siap mengawal dan menjadi garda depan dalam upaya pencegahan stunting.

Hal tersebut diungkapkan Ketua IIDI Drg. Hj. Henny Priyo beserta jajaran saat  berqudiensi dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi DIY, Jumat (15/10). 

Dalam kesempatan tersebut, Henny menyampaikan maksud kedatangannya untuk mengkoordinasikan agenda sosialisasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil) di beberapa Kantor Urusan Agaman (KUA) di Yogyakarta serta komitmen kuat IIDI dalam mendukung Program Percepatan Penurunan Stunting.



Henny menuturkan, IIDI dan BKKBN memiliki banyak kesamaan visi dan misi utamanya di bidang sosial medis. IIDI sebagai mitra setara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) banyak bergerak pada program-program kemasyarakatan, salah satunya yang menjadi perhatian saat ini adalah isu stunting

Jika IDI fokus dari sisi medis, maka kami di IIDI berusaha menjadi garda terdepan di sisi preventif,” tegasnya. 

Sebelumnya, IIDI telah  bekerjasama dengan Kanwil Kemenag DIY turun langsung ke beberapa KUA di Yogyakarta untuk memberikan sosialisasi Elsimil dan untuk ke depannya berharap dapat berkontribusi lebih banyak dalam Program Percepatan Penurunan Stunting

Kunjungan ini bagai gayung bersambut. Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin, SH, MM menyambut baik dan berterimakasih atas dukungan IIDI karena dapat menambah semangat dan mempererat kerja sama antara BKKBN dan IIDI. Kedua pihak sepakat akan menidaklanjuti kesepakatan hari ini dalam bentuk MOU agar dapat langsung bergerak di lapangan. 

Shodiqin menyampaikan meskipun pemanfaatan Elsimil sudah tersebar luas di banyak KUA di Yogyakarta, tetapi dari data yang ada saat ini pencapaiannya baru 16,4% (Data Kemenag DIY) dengan presentase tertinggi di Kecamatan Girimulyo (99,0%) dan terendah di Kecamatan Tegalrejo (2,7%). Beragam kendala ditemui di lapangan mulai masalah teknis hingga belum wajibnya penggunaan Elsimil di seluruh KUA di Yogyakarta. 


Padahal Elsimil penting sebagai instrumen awal (skrining) kondisi calon pengantin sebelum melangkah ke jenjang pernikahan. Calon pengantin ini calon orangtua, idealnya keduanya harus sehat supaya melahirkan anak yang sehat juga,” jelas Shodiqin.

Rencananya, BKKBN dan Kanwil Kemenag DIY akan mewajibkan calon pengantin untuk melampirkan sertifikat Elsimil saat mendaftarkan pernikahannya. Hal ini tentu menjadi PR besar sekaligus motivasi untuk terus mengoptimalkan program penurunan stunting yang saat ini sedang berjalan. n

Penulis: DSY
Editor: AHS
Tanggal Rilis: Minggu, 16 Oktober 2022

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1 
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
BKKBN