BKKBN

Kepala BKKBN Terima Kunjungan Wakil Walikota Semarang

20 August 2021 | Siaran Pers|

suhu


Jakarta - Kepala BKKBN Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menerima kunjungan Wakil Walikota Semarang, Ir. Hj. Hevearita G Rahayu, di Kantor Pusat BKKBN pada hari Kamis (19/08). Kepala BKKBN menyampaikan terimakasih atas silaturahmi dan kunjungan Ibu Wakil Walikota Semarang dengan mengharapkan dukungan terlaksananya Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), vaksin bagi ibu hamil, menyusui dan anak berumur 12-17 tahun, dan pencegahan stunting.


Hevearita mengatakan bahwa pemerintah daerah Kota Semarang ingin Kepala BKKBN hadir sebagai pendampingan vaksin ibu hamil, sekaligus juga sosialisasi atau seminar pernikahan dini di Kota Semarang. Selain itu, Hevearita meminta BKKBN untuk memfasilitasi aplikasi untuk monitoring ibu hamil di Kota Semarang dan juga website khusus untuk stunting. Vaksin pertama di Kota Semarang sudah 67% atau sekitar 870.000 jiwa dari 1,3juta target vaksin, dan vaksin kedua sudah hampir 40%.

Hasto menyampaikan BKKBN siap membantu, “kami akan fasilitasi aplikasi untuk monitoring ibu hamil dan website stunting, untuk seminar pernikahan dini itu bagus sekali”. Hasto menambahkan bahwa kami punya program pendamping keluarga, terdiri dari bidan, kader dan PKK yang kita jamin jadi pendamping, kita melatih pendamping ini, dan kita bantu paket data mereka atau kuota, nanti dilihat Kota Semarang berapa pendampingnya, nanti datanya kasih ke kami untk kami rencanakan strategi dan perencanaan anggarannya, kami juga ada program Dapur Sehat Atasi Stunting yang bermitra juga dengan swasta.

Menurut Hevearita, dalam pencegahan stunting, Kota Semarang memiliki rumah gizi yang didalamnya ada ahli gizi, kami juga akan bikin ternak gizi, seperti ternak ayam dan ikan nila, karena nila bersih, dan ayam nanti telurnya bisa digunakan untuk menu, dinas kesehatan tidak usah belanja lagi jadi nanti dinas kesehatan tidak usah belanja lagi, beras juga nanti dari dinas pangan, kami juga sudah membuat menu sehat setiap harinya, ini sudah ada pedoman menu sehat.

Berdasarkan, data Dinkes pada Tahun 2018 angka balita stunting di Kota Semarang cukup tinggi mencapai 2.707 anak dari 99.139 anak yang ditimbang di Posyandu. (humas/im)

Biro Umum dan Humas BKKBN.

BKKBN