BKKBN

Lantik PNS BKKBN, Hasto Berpesan : Cegah Stunting Penting, Tapi Perlu Injak Gas Sukseskan Program Bangga Kencana

8 April 2022 | Siaran Pers|

suhu

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Jakarta/07/04/2022 –  "Hari ini merupakan hari yang berbahagia bagi kita semua, karena di awal bulan puasa ini dan ditengah pandemi covid yang masih belum berakhir kita masih bisa melakukan pelantikan Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional sebanyak 19 orang yang terdiri dari : (1) Ir. Siti Fathonah, MPH sebagai Penyuluh KB Ahli Utama; (2) dr. Irma Ardiana, MAPS sebagai Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak; (3) 3 orang Analis Kepegawaian Ahli Pertama; (4)  5 orang Auditor Kepegawaian Ahli Pertama; (5) 6 orang Assessor SDM Aparatur Ahli Pertama; dan (6) 3 orang Pranata Komputer Terampil di lingkungan BKKBN, yang diharapkan akan lebih membawa semangat baru dalam roda organisasi BKKBN dan menjadi daya ungkit dalam capaian kinerja khususnya pada unit kerja Saudara dan diharapkan dapat memberi impact positif bagi organisasi", terang Kepala BKKBN DR. (H.C), dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) saat melantik Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional (Penyuluh KB Ahli Utama, Analis Kepegawaian Ahli Pertama, Auditor Kepegawaian Ahli Pertama, Assessor SDM Aparatur Ahli Pertama, dan Pranata Komputer Terampil) di lingkungan BKKBN.



Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional. Komitmen ini terwujud dalam masuknya stunting ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,67 persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024, sebagaimana telah diundangkannya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dan ditetapkan BKKBN menjadi ketua tim pelaksanaan percepatan penurunan stunting", tambah Hasto.


 
"Namun, kita tidak boleh melupakan tugas utama BKKBN yaitu Pembangunan Keluarga yang berkualitas yang didalamnya memang sangat lekat dengan pengendalian pertumbuhan penduduk yang seimbang, sehingga fungsi untuk pengendalian penduduk, pengendalian kelahiran, dan penjarangan kelahiran tidak boleh dilupakan karena itu menjadi tugas utama kita didalam program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana)", tegas Hasto.



Hasto juga menambahkan, "Kalau saya cermati kita bandingkan pelayanan kontrasepsi di awal tahun 2021 di pre-semester pertama, dibandingkan dengan pre-semester pertama diawal tahun 2022 mengalami sedikit penurunan paling tidak sekitar 2%, padahal waktu itu pandemic masih lebih menakutkan dibandingkan sekarang. Oleh karena itu, kami ingatkan jangan terlena dalam penanganan stunting. Kemudian  kita melupakan tugas utama kita, saya selalu sampaikan mulut saya selalu teriak stunting, tangan saya membawa bendera stunting, tapi kaki saya menginjak gas untuk pelayanan kontrasepsi dan anda boleh cek dianggaran, seperti apa anggaran yang kita tingkatkan untuk pelayanan susuk, untuk pelayanan IUD, untuk membagi pil, untuk mengadakan alat kontrasepsi, untuk memberikan intensif pada bidannya pada profidernya untuk memberikan uang saku kepada aseptornya khususnya yang vasektomi dan tubektomi jauh kita tingkatkan", pesan Hasto. (Humas/TWD)

Jakarta, 07/04/2022
Biro Umum dan Humas
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
BKKBN