BKKBN

Metode Kerja Luar Biasa Mampu Dongkrak TFR

22 June 2021 | Siaran Pers|

suhu

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jakarta/21/06/2021 menggelar apel senin secara virtual pada hari ini Senin tanggal 21 Juni 2021 yang diiikuti oleh seluruh pegawai BKKBN di 34 provinsi. Apel ini tergolong unik karena ini kali pertama apel digelar secara virtual langsung dari BKKBN Pusat. Penularan Covid-19 yang semakin tinggi angkanya dari hari ke hari membuat para pejabat pemerintah beralih dari cara tatap muka ke metode yang serba mengandalkan teknologi.


Acara apel di pimpin langsung oleh Kepala BKKBN, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp OG (K) dan disiarkan langsung secara virtual dari Kantor Pusat BKKBN di Jakarta. Pada sambutannya, Dokter Hasto mengatakan bahwa BKKBN dengan adanya pandemi Covid-19 ini membuat capaian akhir BKKBN yaitu Total Fertility Rate (TFR) terus menurun. Pasalnya metode keluarga berencana lebih banyak bersifat persuasif artinya bahwa metode tatap muka merupakan cara andalan mengajak masyarakat untuk merencanakan kehidupan berkeluarga menjadi lebih baik.

Selain itu, penetapan Presiden sejak 25 Januari 2020 bahwa BKKBN menjadi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting menjadi tugas yang harus dipertanggungjawabkan. Kepala BKKBN menghimbau kepada seluruh pegawai BKKBN baik yang di Pusat maupun provinsi supaya harus percaya dan yakin bahwa kita bisa mengatasi permasalahan dalam penanganan stunting dan pencegahan pandemi Covid 19 secara bersama-sama .


Dokter Hasto menambahkan dalam apel bahwa meskipun kita sudah melakukan cara pelayanan sejuta akseptor ,nyatanya, hanya menurunkan TFR sebesar 0,02 saja. Oleh karena itu, pemimpin BKKBN ini mengajak semua pegawai BKKBN untuk bekerja dengan metode yang luar biasa - bukan metode seperti biasa dilakukan.

Kepala BKKBN juga mengatakan bahwa kita harus memiliki semangat untuk terus memperjuangkan institusi BKKBN baik di provinsi maupun kabupaten/kota. Himbauan langsung Kepala BKKBN kepada para Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi untuk terus mengawal kelembagaan urusan Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) di daerah, terutama daerah yang mengecilkan institusi KKBnya. Dokter Hasto mengingatkan untuk tidak segan-segan membantu para Kaper dengan turun langsung menghadap Kepala Daerah dalam rangka mendorong Kepala Daerah untuk selalu mendukung kelembagaan KKB ini. (DAS).

BKKBN