BKKBN

Partisipasi Remaja Harus Bermakna

15 June 2021 | Siaran Pers|

suhu

Jakarta – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bersama dengan John Hopkins Centre for Communication Program (JHCCP) menyelenggarakan Youth Summit 2021 dengan tema “Remaja Keren Cegah Stunting: Berani Beraksi Berkolaborasi” yang dilaksanakan pada hari Kamis (10/06).
Youth Summit 2021 ini dilaksanakan sebagai bentuk implementasi atas dasar rekomendasi Youth Summit 2017 yang dilaksanakan di Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting dan juga disiarkan langsung di youtube dan diikuti oleh berbagai komponen remaja mulai dari anggota FGI, anggota PIK Remaja, Komunitas remaja, Mahasiswa dan lainnya.


Remaja sangatlah penting karena merekalah generasi penerus bangsa. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020 (BPS, 2021) dari 270,20 juta penduduk Indonesia, 27,94% nya adalah remaja. Besarnya jumlah anak muda di Indonesia tentu menjadi tantangan sekaligus juga investasi bagi Indonesia. Tentunya keterlibatan/partisipasi remaja dapat membangun efektiffitas program dan juga dapat membangun lingkungan positif bagi para remaja.

Adapun Pertemuan remaja nasional/ Youth Summit 2017 menghasilkan beberapa rekomendasi terkait dengan pemenuhan hak dan kesehatan reproduksi remaja, diantaranya adalah 1) Pengembangan panduan pemberian edukasi kesehatan reproduksi bagi pendidik sebaya berdasarkan segmentasi usia, 2) Penerapan pendekatan pelibatan remaja yang bermakna (Meaningful youth Participation/MYP) oleh institusi pemerintah/organisasi, 3) Pemberian edukasi kesehatan reproduksi yang komprehensif diberikan mulai usia yang lebih muda, atau sejak remaja mengalami pubertas, 4) Pengembangan platform online kesehatan reproduksi remaja yang mudah dan ramah diakses remaja, 5) Pemberian layanan kesehatan yang ramah remaja dan disesuaikan dengan kebutuhan, khususnya untuk remaja rentan dan termarginalkan.


Pasca 3 (tiga) tahun rekomendasi pertemuan remaja tersebut, JHCPP dan BKKBN berusaha mewujudkan rekomendasi tersebut dengan mengembangkan beberapa inisiasi program dan platform, yaitu: 1) JHCPP, BKKBN dan Hipwee.com bekerjasama mengembangkan platform online, yaitu Dokter GenZ dalam upaya memberikan edukasi yang komprehensif bagi remaja ragam identitas yang mudah dan ramah diakses dari mana saja., 2) JHCPP, BKKBN dan Forum Generasi Berencana Indonesia (FGI) mengembangkan panduan edukasi kesehatan reproduksi dan seksual remaja berdasarkan segmentasi usia bagi pendidik sebaya dan 3) Menginisiasi penerapan prinsip pelibatan remaja yang bermakna (MYP) oleh FGI.

Fitri Putjuk dari JHCPP mengatakan bahwa “Dengan dilaksanakannya Youth Summit 2021 ini menandakan terselesaikannya tiga rekomendasi kegiatan yang direkomendasikan pada tahun 2017 lalu, kegiatan ini bentuk terwujudnya komitmen kita Bersama JHCPP, BKKBN dan Forum Generasi Berencana Indonesia (FGI). Kegiatan ini sangat bermakna karena revitalisasi dan sosialisasi kegiatan remaja tingkat nasional dan daerah ke publik. Meski dilaksanakan secara virtual, semoga tidak mengurangi maknanya, karena ini adalah milestone kemitraan BKKBN dan JHCPP dari mandate para remaja Indonesia”.

Meaningful Youth Participation yang diangkat dalam Youth Summit 2021 ini diharapkan para remaja ikut berpartisipasi aktif dalam membangun negeri. Menurut Annissa Ramdini, anggota FGI, selaku moderator dalam kelas pleno kegiatan tersebut, “ ada factor penghambat dalam MYP, salah duanya adalah Manipulation, yaitu remaja disuruh datang ke suatu acara tetapi tidak diberi tahu tujuan dan isu dari acara tersebut jadi ya hanya sekedar datang, dan yang kedua adalah decoration, yaitu ketika remaja dilibatkan hanya untuk pemanis dan penggembira walau kegiatan tersebut adalah kegiatan remaja”. Dalam kegiatan ini juga hadir Zainal Fuad, remaja pemenang kompetisi MYP yang membuat kegiatan positif bagi remaja juga memperdayakan Ibu-Ibu dengan UKM ECOmel Sasirangan yang ia bentuk. UKM ini menghasilkan kain batik khas Kalimantan yang diproduksi homemade dengan bahan-bahan pewarna alami ramah lingkungan. Zainal mengatakan bahwa, “Kalau ingin maju, kita bisa berlari tapi hanya sendiri, tapi saya ingin maju bersama tidak pelan dengan terbang, kita tidak akan bisa terbang sendiri, kita butuh sayap dari orang sekitar, maka mari maju dengan terbang bersama”. (im).

BKKBN