BKKBN

Rakernas Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia, Kepala BKKBN Tekankan Pentingnya Prekonsepsi Sebelum Menikah

18 October 2022 | Siaran Pers|

suhu


YOGYAKARTA---Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG. (K) menekankan pentingnya prekonsepsi atau persiapan kesehatan fisik dan mental sebelum melangsungkan pernikahan.
Hal tersebut disampaikan Hasto Wardoyo saat memberi pengarahan kepada peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) di Yogyakarta, Sabtu (15/10/2022).

Menurut Hasto Wardoyo, secara kodrati seorang Ibu yang melahirkan, merawat, dan membesarkan anaknya. Selanjutnya Ibu pula yang menjadi pendamping dan penolong pertama wanita lain ketika hamil, melahirkan, merawat, dan membesarkan anak. Peran ibu dalam membentuk generasi masa depan sangat besar dan sentral.


Saya menitipkan pesan kepada para ibu-ibu peserta Rakernas FPPI dari seluruh Indonesia untuk mengkampanyekan bahwa Prekonsepsi lebih penting dari pada sekedar Prewedding,” kata Hasto Wardoyo.

Hasto menjelaskan bahwa prewedding bisa menghabiskan seratus juta rupiah namun tidak ada pengaruhnya sama sekali pada kualitas generasi penerus yang akan dilahirkan. Sedangkan Prekonsepsi yang cuma seratus ribuan banyak diabaikan, padahal mengukur Hb, lingkar lengan atas, dan pemeriksaan anemia dapat menentukan kelayakan seorang wanita untuk hamil. Jika hasilnya kurang bagus, bisa ditunda dulu kehamilannya dan dilakukan tindakan yang diperlukan agar calon ibu siap hamil.

Senada dengan pesan Hasto Wardoyo, Ketua Konggres Wanita Indonesia (KOWANI) Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. sebelum membuka Rakernas FPPI dalam sambutannya menyampaikan besarnya peran serta kaum perempuan dalam memajukan bangsa. Diwadahi perkumpulan wanita, peran itu bisa dipadukan dan menjadi kekuatan yang lebih berdampak.

Oleh karena itu saya mengajak mari kita tingkatkan soliditas dan solidaritas diantara oraganisasi wanita,” demikian ajakan Ketua Kowani. Giwo Rubianto juga mendorong FPPI untuk lebih meningkatkan kiprah organisasi ditingkat nasional bahkan internasional,” kata Giwo Rubianto.

Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam yang hadir dalam kegiatan itu dalam kapasitas selaku Tim Penggerak PKK Daerah Istimewa Yogyakarta, berharap perempuan Indonesia untuk lebih mandiri, lebih cerdas, dan lebih maju lagi. 


Hal ini pula yang selalu saya tekankan kepada jajaran PKK, karena masa depan bangsa turut menjadi tanggung jawab kita kaum wanita,” kata Istri Wakil Gubernur DIY tersebut.

Sementara itu Ketua Umum DPP FPPI Dr. Hj. Merlinda Irwanti, S.E. M.Si., dalam sambutannya menegaskan dipilihnya Yogyakarta  sebagai tempat penyelenggaraan Rakernas kelima ini dinilainya tepat untuk napak tilas semangat Konggres Wanita Pertama di Yogyakarta tahun 1928 yang dikenangdalam sejarah perjuangan bangsa dan melahirkan Peringatan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember. 

Hadir pula dalam acara ini Ketua DPD FPPI DIY Prof Ir Wiendu Nuryanti PhD dan Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin SH MM.

Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan MOU antara Kepala BKKBN dengan Ketua Umum DPP FPPI serta penyerahan piagam penghargaan dari Kepala BKKBN kepada sejumlah DPD dan DPC FPPI yang telah menunjukkan komitmen sebagai penggiat penanganan stunting.

Sehari sebelumnya di tempat yang sama anggota Komis IX DPR RI Arzeti Bilbina dalam acara Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja menyampaikan pula pembekalan dan sosialisasi tentang program percepatan penurunan angka stunting kepada peserta Rakernas FPPI. 

Arzeti yang juga Ketua Bidang Kesehatan DPP FPPI mengingatkan bahwa sebagai wanita dan sebagai ibu, para peserta Rakernas memiliki tugas dan tanggung jawab yang beririsan dengan tugas BKKBN, terlebi khusus dalam penanggulangan stunting. Oleh karenanya Arzeti mengajak anggota FPPI di manapun berada untuk teribat aktif dalam pengurangan stunting bersama dengan kepanjangan tangan BKKBN di wilayah masing-masing.

Acara yang diselenggarakan oleh Kedeputian Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN ini dihadiri oleh Inspektur Wilayah 2 BKKBN Sunarto SE MM, Kepala Badan Narkotika Nasional Perwakilan DIY Brigjen Pol Andi Fairan, S.IK., Ms.M.

Kepala BNNP DIY mengingatkan bahwa penyalahgunaan narkotika yang marak ini menempatkan bangsa termasuk DIY dalam situasi darurat narkoba. 

Indonesia sudah merupakan pasar yang sangat menarik bagi para bandar narkoba. Harga pasaran shabu misalnya, sudah jauh melampaui harga emas per gramnya” demikian Andi Fairan menegaskan. Semua kalangan bisa terpapar narkoba, tidak terkecuali ibu-ibu. 

Oleh karena itu Andi Fairan memilih strategi mencegah narkoba dengan menggandeng para ibu yang tergabung dalam PKK karena mereka menjangkau sampai tingkat terbawah Dasa Wisma. n


Penulis: DSY
Editor: AZS

Tanggal Rilis: Minggu, 16 Oktober 2022


Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1 
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
BKKBN