BKKBN

Semangat Para Pensiunan Pegawai BKKBN dalam Mendukung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

8 June 2022 | Siaran Pers|

suhu

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jakarta (02/06/2022) –Para pensiunan pegawai BKKBN yang tergabung dalam Perkumpulan Juang Kencana (PJK) melakukan silaturahmi dan halal bihalal di Auditorium BKKBN Pusat, Jakarta pada Kamis (02/06).  Acara ini juga sekaligus meluncurkan mars Juang Kencana. 

Ketua Umum PJK Kristi Waluyo pada acara tersebut mengatakan bahwa PJK siap mendukung pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tersebut.

Kita sebagai organisasi pensiunan di BKKBN di forum yang sangat baik ini dengan halal bihalal kita lanjutkan semangat perjuangan kita. Kita perkuat peran kita dalam mendukung program Bangga kencana di Indonesia. Kita harapannya ada kerjasama yang baik karena kita dari unsur masyarakat kita bisa membantu mendorong masyarakat untuk lebih berpartisipasi aktif kepada program KB di lapangan,” tandasnya.

Sekretaris Utama BKKBN Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si dalam sambutannya menekankan pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang jatuh pada tanggal 29 Juni mendatang. Harganas akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Ia berharap acara Harganas tidak hanya menjadi seremonial saja namun juga bagaimana BKKBN bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Tavip menjelaskan bahwa tugas utama BKKBN saat ini ada dua yaitu program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (KB) dan Percepatan Penurunan Stunting. Selain berbicara tentang kuantitas, program Bangga Kencana juga memperhatikan kualitas SDM masyarakat Indonesia. Maka dari itu Kepala BKKBN Dr.(H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) hingga kini masih terus menyambangi daerah-daerah dengan jumlah prevalensi stunting tinggi untuk mempromosikan dan mensosialisasikan program Percepatan Penurunan Stunting.

BKKBN sudah punya dokumen namanya rencana aksi percepatan penurunan stunting atau disingkat sebagai ranpasti, sebagai dokumen lintas sektor disitu semua indikator persiapan perbuatan, targetnya, tanggung jawabnya siapa, ada didokumen ranpasti. Kedua adalah bagaimana BKKBN ini kuat disisi micro konvergensi dilapangan, yang pertama dengan membentuk tim pendamping keluarga sebanyak 600 ribu se-Indonesia yang satu timnya ada 3 unsur yaitu bidan, PKK, dan kader. Harapannya menjadi motor penggerak untuk mendampingi massa inkubasi, nikah, hamil, sampai proses persalinan. Kedua, kami membentuk satgas untuk provinsi se-Indonesia mereka akan mengarahkan program stunting di level mikro. Ketiga, kami juga telah membuat aplikasi yang bernama Elsimil Elektronik siap nikah siap hamil, agar stunting mudah dicegah ketika awal pernikahan, dan saat hamil apakah sudah mendapatkan pelayanan yang baik kemudian nutrisi yang cukup,” imbuh Tavip saat menjelaskan program-program yang telah BKKBN lakukan untuk menurunkan stunting. (Humas/RFS)

Biro Umum dan Humas
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
BKKBN