BKKBN

Workshop Genre BKKBN Jatim bagi Bunda GenRe Kabupaten/Kota

3 June 2021 | Siaran Pers|

suhu

Surabaya – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, menggelar Workshop GenRe “Bunda GenRe Kabupaten/ Kota se-Jawa Timur. Rabu (2/6/2021) di ruang Lestari Kantor BKKBN Jawa Timur, Jalan Airlangga 31 Surabaya.

Hadir dalam acara, Kepala BKKBN Pusat dr. Hasto Wardoyo, SP.OG. (secara virtual), Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., Bunda GenRe Jawa Timur dan Ketua TP PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin, dan sekretaris badan, serta para koordinator bidang BKKBN Jatim.

Kepala BKKBN RI, Dr. Hasto Wardoyo, SP.OG., dalam pemaparannya mengungkapkan bahwa GenRe ini sangat penting karena remaja memiliki peranan besar bagi kemajuan Bangsa di masa depan.

“Keberhasilan kita, kemajuan masyarakat dan bangsa ini tergantung pada yang muda, tentu masih ingat bagaimana pernah diungkapkan oleh Bung Karno, Kalau ada 1000 orang tua kita bisa mencabut semeru dari akarnya, kalau ada 10 GenRe atau remaja ini, maka kita bisa mengguncang dunia, marilah kita betu-betul mendorong, memberi motivasi pada generasi muda ini,” ungkap Hasto.

Menurut Hasto kualitas SDM itu tergantung bagaimana generasi penerusnya. “Hari ini saja kita sejahtera atau tidak tergantung kualitas SDM kita, makanya GenRe menjadi bagian pembelajaran bagi sesama generasi dalam rangka meningkatkan kualitas khususnya untuk membangun keluarga berkualitas, kemudian dapat menciptakan SDM yang unggul” pungkasnya.

Sementara itu, Kaper BKKBN Jawa Timur mengatakan, “BKKBN Jatim dan Tim Penggerak PKK Jawa Timur berkolaborasi. Bunda GenRe ini semacam kekuatan untuk bagaimana kita mengurangi persoalan-persoalan yang di hadapi remaja Jatim, dan Jatim saat ini di hadapi kawin muda yang cukup tinggi yaitu 13,11 %, dan ini merupakan Pekerjaan Rumah (PR) buat kita semua, dan belum lagi kesehatan reproduksi meskipun akan sulit di deteksi, dan ini merupakan PR kita semua dan itu merupakan generasi kita kedepan.”

“Dan bagaimana mendorong agar memiliki inovasi yang baik, Pemerintah Jatim sudah bagus sudah ada sarana-sarana komperensif, bahwa pemerintah Jatim saat ini pro terhadap millineal sangat betul, dan setiap bakorwil sudah ada super koridor untuk East Java dan milineal job center,” lanjut pak Teguh panggilan akrab Kaper BKKBN Jatim.

Pak Teguh juga menerangkan adanya Bunda GenRe ada 3 hal yang sangat bagus, yaitu bisa menjembatani sinergi antara lintas sektor di dalam pembinaan remaja, memberikan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan positif remaja, dan bersama-sama remaja mengembangkan kegiatan yang akrab yang sesuai dengan kebutuhan remaja.

Berdasarkan SP2020, jumlah Penduduk Provinsi Jawa Timur September 2020 sebanyak 40,67 juta jiwa. Dengan luas wilayah Provinsi Jawa Timur sebesar 47,8 ribu KM², maka kepadatan penduduk provinsi 851 jiwa per KM², dan Selama 2010-2020, rata-rata laju pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Timur sebesar 0,79 persen.

“Kita kembangkan Program yang dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana dan serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi,” pungkas pak Teguh.

Kesempatan yang sama, Arumi Bachsin sebagai Bunda GenRe Jawa Timur berharap generasi mendatang menjadi generasi yang berkualitas.

“Para remaja disarankan untuk memenuhi usia ideal menikah yakni untuk pria minimal 25 tahun dan untuk wanita minimal 21 tahun. Dengan menerapkan usia ideal menikah merupakan salah satu usaha agar remaja lebih siap, baik secara mental dan juga menurunkan resiko kematian saat kehamilan di usia remaja,” urai Arumi.

“Upaya yang dilakukan oleh BKKBN Jatim dalam menyelenggarakan program GenRe, yakni mengajak remaja untuk tidak melakukan 3 hal yang menghambat masa depan remaja, yakni seks pranikah, pernikahan dini, serta narkoba,” lanjutnya.

“Remaja merupakan kunci penentu masa depan baik sebagai penerus estafet pembangunan maupun sebagai calon ayah dan calon ibu yang akan melahirkan generasi berikutnya. Berbagai Program dengan berbagai pendekatan telah dilakukan untuk menyelamatkan remaja dari ancaman yang dapat menghancurkan masa depannya,” terang Arumi.

Arumi juga menerangkan pendekatan melalui keluarga atau orang tua remaja, dapat menjadi salah satu alternative, mengingat orang tua memiliki otoritas atas anak remaja mereka. Permasalahan antara orang tua dengan remaja terutama masalah komunikasi sangat banyak terjadi dan menjadi penyebab gagalnya orang tua mendampingi anak remaja.

“PKK Provinsi Jawa Timur sangat mendukung Program-program yang menangani masalah remaja di Remaja memang harus menjadi prioritas program apapun, khususnya program Bangga Kencana. Hal ini karena beberapa hal, yaitu Populasi remaja sangat besar, 50% dari jumlah penduduk saat ini adalah generasi millenial dan zilenial dan 50% nya adalah penduduk usia 10-24 tahun/remaja). Artinya 1 dari 4 penduduk Indonesia adalah Remaja,” pungkas Arumi Bachsin, istri dari Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak ini. @red

Sumber: sindikatpost.com

BKKBN